Aruna was born or hatch prematurely. This is due to less temper after Dewi Winata know eggs-eggs that were born Dewi Kadru, also the sister of the wife of Kasyapa Receipt all hatch a serpent. Aruna, who was born prematurely because her body is not yet grown feathers, moan in pain. Not hold due to a pain, the anger Aruna cursed her mother, that the future life of Dewi Winata akan experienced the full misery of living with suffering as a slave.
The curse of Aruna become reality. Less due to the color of horse Ucirawas, as Dewi Kadru assisted her children that the shape of snakes coil around the body Ucirawas horse, causing the body of the white horse mulus dapple, Winata Dewi Dewi and then become slaves to work Kadru educate children thousands of snakes.
Aruna know his mother suffering, he was very remorseful and grieve, because her mother's curse on the direct hit on himself also became less affectionate. But he can not do anything. After the feather wings to bring her body strong, Aruna and then went flying high to the sky, leaving his mother with the suffering of suffering.
Aruna then sit in the vault of heaven, descend in the clouds with sadness and regret. Sadness and regret after beeakhir new Aruna Garuda Aruni, adiknya Dewi Winata successfully freed from slavery with the redemption form cupu contains Saktiwisa.
ARUNA atau NGRUNA (pedalangan Jawa) berujud burung garuda. Ia sulung dari dua saudara putra Dewi Winata dengan Resi Kasyapa. Adik kandungnya yang juga berujud burung garuda bernama Aruni/Suwarna atau Ngruni (pedalangan Jawa).
Aruna lahir atau menetas sebelum waktunya. Hal ini akibat ketidak sabaran Dewi Winata setelah mengetahui telur-telur yang dilahirkan Dewi Kadru, kakaknya yang juga menjadi istri Resi Kasyapa semuanya menetas berujud ular. Aruna yang lahir sebelum waktunya karena tubuhnya belum tumbuh bulu, merintih-rintih kesakitan. Akibat tak tahan menahan rasa sakit, Aruna yang marah mengutuk ibunya, bahwa kelak kehidupan Dewi Winata akan mengalami kesengsaraan hidup yang penuh dengan penderitaan karena menjadi budak.
Kutukan Aruna menjadi kenyataan. Akibat kalah menebak warna kuda Ucirawas, karena Dewi Kadru dibandu anak-anaknya yang berwujud ular melilit tubuh kuda Ucirawas, menyebabkan tubuh kuda yang putih mulus menjadi belang-belang, Dewi Winata kemudian menjadi budak Dewi Kadru bekerja mengasuh ribuan ular anaknya.
Aruna mengetahui penderitaan ibunya itu, ia sangat menyesal dan bersedih hati, karena kutuk pada ibunya itu langsung mengena pada dirinya pula yang menjadi kurang terawat. Tapi ia tak bisa berbuat sesuatu apapun. Setelah bulu sayapnya kuat membawa tubuhnya, Aruna kemudian pergi terbang tinggi ke angkasa, meninggalkan ibunya yang penuh dengan derita kesengsaraan.
Aruna kemudian bersemayam di kolong langit, hinggap di mega-mega dengan membawa kesedihan dan penyesalan. Kesedihan dan penyesalan Aruna baru beeakhir setelah Garuda Aruni, adiknya berhasil membebaskan Dewi Winata dari perbudakan dengan penebusan berupa cupu berisi Saktiwisa.
ARUNA atau NGRUNA (pedalangan Jawa) berujud burung garuda. Ia sulung dari dua saudara putra Dewi Winata dengan Resi Kasyapa. Adik kandungnya yang juga berujud burung garuda bernama Aruni/Suwarna atau Ngruni (pedalangan Jawa).
Aruna lahir atau menetas sebelum waktunya. Hal ini akibat ketidak sabaran Dewi Winata setelah mengetahui telur-telur yang dilahirkan Dewi Kadru, kakaknya yang juga menjadi istri Resi Kasyapa semuanya menetas berujud ular. Aruna yang lahir sebelum waktunya karena tubuhnya belum tumbuh bulu, merintih-rintih kesakitan. Akibat tak tahan menahan rasa sakit, Aruna yang marah mengutuk ibunya, bahwa kelak kehidupan Dewi Winata akan mengalami kesengsaraan hidup yang penuh dengan penderitaan karena menjadi budak.
Kutukan Aruna menjadi kenyataan. Akibat kalah menebak warna kuda Ucirawas, karena Dewi Kadru dibandu anak-anaknya yang berwujud ular melilit tubuh kuda Ucirawas, menyebabkan tubuh kuda yang putih mulus menjadi belang-belang, Dewi Winata kemudian menjadi budak Dewi Kadru bekerja mengasuh ribuan ular anaknya.
Aruna mengetahui penderitaan ibunya itu, ia sangat menyesal dan bersedih hati, karena kutuk pada ibunya itu langsung mengena pada dirinya pula yang menjadi kurang terawat. Tapi ia tak bisa berbuat sesuatu apapun. Setelah bulu sayapnya kuat membawa tubuhnya, Aruna kemudian pergi terbang tinggi ke angkasa, meninggalkan ibunya yang penuh dengan derita kesengsaraan.
Aruna kemudian bersemayam di kolong langit, hinggap di mega-mega dengan membawa kesedihan dan penyesalan. Kesedihan dan penyesalan Aruna baru beeakhir setelah Garuda Aruni, adiknya berhasil membebaskan Dewi Winata dari perbudakan dengan penebusan berupa cupu berisi Saktiwisa.
0 Response to "Aruna"
Post a Comment