Baruna

BATARA BARUNA also called Batara Waruna. He is the offspring of Sanghyang Wenang, the offspring of Sanghyang Nioya. The form Batara Baruna is God who has fish face and all of the body scaly of fish. So that, he could lives in the land and under water, and has a cupu containing water of Mayausadi.

Batara Baruna lives in khayangan Dasar Samodra (khayangan basic ocean). He has assign to keep the prosperity of human being in the ocean. In the period Maespati, Batara Baruna had been the difficulties that is water of Narmadara do not emit a stream because blocked by the body of Prabu Arjunasasra who slept and tiwikrama/out of his power became Brahalasewu/the big giant was dam up mouth river Narmada, so that the river stream was blocking and generating so many of death. Batara Baruna could solve the problem, by giving Cupu Bayu Panguripan (water of live). This water was used to reanimating Dewi Citrawati and all the females of Maespati who suicide because incitement of Ditya Sukasarana, slave of Prabu Dasamuka.

Batara Baruna very to do yeoman service to Ramawijaya, he was conscripting the big fish to barricading of the ocean and making a fishpond until the crossing of the soldiers monkeys of Gowa Kiskenda to Alengka could be realization.



BATHARA BARUNA sering disebut pula dengan nama Bathara Waruna. Ia masih keturunan Sanghyang Wenang dari keturunan Sanghyang Nioya. Bathara Baruna berwujud Dewa berwajah ikan dan seluruh badannya bersisik ikan. Karena itu Bathara Baruna dapat hidup di darat dan di air, mempunyai cupu berisi air kehidupan Mayausadi.

Bathara Baruna bertempat tinggal di kahyangan Dasar Samodra. Ia bertugas menjaga kesejahteraan makhluk di dalam samodra. Pada jaman Maespati, Bathara Baruna pernah mengalami kesulitan, air narmada tidak mengalir karena terhalang oleh tubung Prabu Arjunasasra yang tidur bertiwikrama menjadi brahalasewu membendung muara Narmada, sehingga mengahalangi aliran sungai dan menimbulkan banyak kematian. Bathara Baruna dapat menyelesaikan persoalan itu dengan memberikan Cupu Banyu Panguripan (air kehidupan) kepada Prabu Arjunasasra. Air Kehidupan itu dipergunakan Prabu Arjunansasra untuk menghidupkan kembali Dewi Citrawati dan para putri Maespati yang mati bunuh diri karena hasutan/tipu daya ditya Sukasarana, anak buah Prabu Dasamuka.

Bathara Baruna juga banyak berjasa membantu Ramawijaya, dengan mengerahkan ikan-ikan besar membendung samodra hingga pembuatan tambak untuk jembatan menyeberangkan jutaan laskar kera Gowa Kiskenda ke negara Alengka dapat terlaksana.

0 Response to "Baruna"

Post a Comment